BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya
telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara
yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan
teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan
kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan
dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak,
belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia maya
daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan
kualitas hubungan pertemanan yang lebih kongkrit dan intents.
Ambil saja facebook sebagai cotoh kasusnya. Banyak orang
yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan
teman difacebook tapi di dunia nyata,
mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian
mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai
sekarang mungkin belum bisadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan
online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang
bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi
orang-orang yang hidup disekitar kita. Oleh karena itu, mari kita imbangi
kehidupan aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang
intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita. Dengan demikian kita tidak
akan terkotak-kotakkan oleh hubungan yang sempit dan kita
tidak akan kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan yang lain.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat
manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi,
menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung
dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata
sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar
pada dimensi ruang, tentang materi dan energy dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap
peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat
mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan
budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk
lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis
yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161)
adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan
ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang,
materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan
untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains. Seringkali
diadakan pemisahan, bahkan pertentangan
antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar di satu pihak dan di pihak lain sains terapan
dan penelitian terapan. Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai
dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan;
dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya .
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan
teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara
global.Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan,
dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan
secara elektronik.
Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai
huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government,
e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e biodiversitiy,
dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.Bidang
pendidikan(e-education)Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam
dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka.serta
satu
ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi
keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan
erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan
engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada
pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri
dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu
terhadap lainnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Pengaruh
globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kehidupan anak
remaja, sebab masa remaja adalah masa
dimana anak mengalami masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis, oleh sebab itu kemampuan otak anak pada saat ini yaitu ingin
mengetahui segala sesuatu yang baru dan mudah digunakan, salah satu contoh
sesuatu yang selalu mengalami pembaharuan dan mudah digunakan adalah peralatan
teknologi. Serta pengaruh perkembangan teknologi dalam sains.
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Diajukan untuk melengkapi syarat
nilai tugas struktur mahasiswa yang berupa makalah melalui tugas kelompok, tahun akademik 2012 di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan-PGRI Kota Pontianak KAL-BAR.
2. Memberikan pandangan kepada
masyarakat sehingga tidak mudah terjerumus terhadap penyalahgunaan alat-alat
teknologi pada masa sekarang ini yang mana telah diketahui begitu sangat mudah
didapatkan dimana saja dan kapanpun.
3. Sebagai sarana peningkatan wawasan dan
juga ilmu bagi penulis sendiri mengenai teknologi itu sendiri.
D.
MANFAAT PENULISAN
1. Menambah
pengetahuan penulis tentang dampak
negatif dari teknologi tersebut.
2. Penulis
dapat menghindarkan diri dari dampak negatife kemajuan teknolgi dan
memanfaatkannya dengan menggunakannya kearah yang positif.
3. Mengajak
rekan-rekan serta masyarakat supaya tidak terkena dampak negative kemajuan teknologi
tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN TEKNOLOGI MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Capra
Makna
Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami
perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu
technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika
istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas,
maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis
pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut
Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel
Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai
‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah
terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan. Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh
lebih tua daripada sains.
Asal-usulnya pada pembuatan alat
berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif
dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies
manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk
menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih. Dari perspektif sejarah,
seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri
khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi
merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia.
Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan
konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan
pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi
langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari pandangan
semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami
sebagai susunan pengetahuan untuk
mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan
serta metode untuk membuat atau mengimplementasikannya.
Dua pengertian di atas telah digantikan oleh interpretasi teknologi sebagai
pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik di mana kebangkitan teknologi
Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah digunakan di era dunia baru
yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement tersebut, kita coba menelaah
teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat substansi teknologi secara lebih
komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari kerangka filsafat.
2. Menurut Gorokhov
Teknologi
menurut Gorokhov (1998) secara konseptual memiliki tiga makna prinsip, yaitu,
(1) teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak
manusia yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis
kompleks yang berskala besar; (2) teknologi sebagai agregat dari seluruh
aktivitas teknis, penemuan yang bersifat invention (penciptaan) dan discovery
(penemuan), riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan
teknologis yang berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas; dan
(3) teknologi sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari
teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem
teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan (engineering
knowlodge) dan know-how-nya.Dengan demikian, teknologi, menurut
Gorokhov (1998), didefinisikan sebagai studi mengenai hubungan antara umat
manusia dan dunia yang dimanifestasikan dalam pandangan teknologis dunia, studi
mengenai fenomena teknologis sebagai keseluruhan, menempatkan teknologi dalam
perkembangan masyarakat sebagai keseluruhan (dan bukan hanya perkembangan
teknologi yang terisolasi), dan dalam dimensi historis, antara restrospektif
dan prospektif.
Tujuan dari studi teknologi menurut
Gorokhov (1998) terutama difokuskan pada sains teknis atau perekayasaan,
produksi teknis, aktivitas, dan pengetahuan sebagai fenomena kebudayaan; dan
pengembangan kesadaran teknologis, terutama pemahaman diri dari engineer dan
teknisi dalam praktik perekayasaan dan pengetahuan teknis.
3. Menurut
Quintaniila
Pandangan yang hampir mirip dengan
Gorokhov (1998), digagas oleh Quintanilla (1998) berkaitan dengan Technological
Progress hubungannya dengan Filsafat Teknologi. Quintanalla (1998) membagi
pandangan dalam filsafat teknologi dalam tiga pandangan, yaitu pandangan
kognitif, pandangan instrumental dan pandangan praksiologis. Masing-masing
pandangan tersebut akan diikuti oleh perubahan dan kemajuan teknologi yang
berbeda.
Dalam pandangan kognitif, teknologi
merupakan bentuk pengetahuan praktis berbasiskan sains yang mengarahkan kita
untuk mendesain artifak secara efisien untuk memecahkan masalah praktis.
Perubahan teknologis terutama memproduksi lebih jauh riset aplikasi saintifik
dan pengembangan pengetahuan teknologis. Sedangkan kemajuan teknis konsisten
dengan peningkatan pengetahuan dan tergantung, pada ekstensi yang luas, dalam
kemajuan (Quintanilla 1998).
Dari pandangan instrumental, teknologi
adalah set dari artifak-artifak yang secara intensif didesain dan diproduksi
untuk melaksanakan fungsi dan pemuas kebutuhan manusia. Perubahan
teknologi dalam pandangan instrumental konsisisten dengan peningkatan kuantitas
dan beragam artifak. Sedangkan kemajuan technological didefinisikan
sebagai fungsi kuantitas dan kepentingan dari kebutuhan manusia yang dapat
memuaskan mereka dalam perangkat teknologis yang dapat dipakai (Quintanilla
1998).
Pandangan ketiga, yang merupakan
pendekatan yang dilakukan oleh Quintanilla (1996) dalam Quintanilla (1998),
yaitu dari pendekatan praksiologis, dasar dari entitas teknologis bukanlah
sistem pengetahuan (pandangan kognitif) maupun set dari artifak (pandangan
instrumental), tetapi lebih merupakan sistem yang kompleks yang dibentuk dari
artifak-artifak ditambah dengan penggunanya atau intentional operator.
Dari pandangan tersebut, Quintanilla (1998) dapat membuat karakterisasi dari
sistem teknologis sebagai sistem-sistem aksi yang secara intensional
diorientasikan pada transformasi objek konkret agar memperoleh, dalam tingkat
efisiensi, hasil yang bernilai. Perubahan teknologis konsisten dalam mendesain
dan memproduksi sistem teknik yang baru dan dalam pengembangan yang berkaitan
dengan efisiensi. Sedangkan kemajuan teknologis dapat diinterpretasikan sebagai
kenaikan kekuasaan manusia dalam mengendalikan realitas. Sistem teknisnya yang
baru dan lebih efisien diaplikasikan pada bagian yang baru dan lebih luas dari
realitas yang berarti kapasitas tertinggi untuk melakukan adaptasi realitas
bagi kepuasan manusia.
Dari pandangannya mengenai
praksiologis tersebut, Quintanilla (1998) kemudian memberikan inti dari
kemajuan teknologis. Pertama, Tujuan teknologi adalah untuk meningkatkan
kekuasaan manusia dalam mengendalikan dan menciptakan realitas. Kedua, Pengembangan
teknologis memiliki dimensi ganda, yaitu inovasi dan efisiensi. Ketiga,
dalam mengkarakterisasikan kemajuan teknis sebagai peningkatan kekuasaan
manusia terhadap realitas, strategi yang perlu dilakukan secara konsisten
adalah dengan mendefinisikan fungsi kemajuan teknologis yang dikombinasikan
dengan inovasi dan efisiensi.
Yang menjadi masalah dalam pemikiran
Quintanalla (1998) adalah akhir dari artikelnya tersebut, ketika teknologi
dihadapkan dengan masalah moral. Menurutnya, tidak ada kaitan antara teori
kemajuan teknologis dan pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai moral,
ekonomi, sosial, dan lainnya. Menurut Quintanalla (1998), hal tersebut jelas
dalam dua hal; pertama, penjelasan tujuan sistem teknis adalah komponen
esensial dari definisi sistem teknis itu sendiri. Kedua, konsekuensi
praktis berkaitan dengan teori standar kemajuan teknologis (yang telah
dijelaskan di atas) tidak hanya diakibatkan dari tingkat inovasi dan efisiensi
teknis saja, tetapi kondisi material kehidupan manusia.Pemikiran filosofis dari
teknologi yang dilakukan Quintanalla (1998) tersebut, adalah bentuk dari
tercerabutnya nilai-nilai dalam kebudayaan manusia sekaligus terpisahnya
teknologi dari ibu kandungnya, yaitu sains. Bahkan ditegaskan oleh Gorokhov
(1998):
Jika kita
berpikir tentang teknologi sebagai penciptaan lingkungan baru (“a second
nature”), kemudian di sana terdapat tiga fase pengembangan teknologi
modern: kaitan teknologi pada sains, kaitannya dengan ekonomi, dan kaitannya
dengan lingkungan. Filsafat teknologi baru harus mulai dikembangkan sebagai
pengembangan scientific-technological tersendiri dengan memasukkan
filsafat lingkungan, termasuk filsafat pembangunan berkelanjutan.
Kritik nilai dan moral terhadap teknologi bukannya tidak dilakukan dari
kalangan Barat sendiri. Diingatkan Van Melsen (1985, 111) bahwa selama ini
manusia kurang belajar bagaimana hidup dengan teknologi, sehingga mereka
terkesan lebih sebagai hamba teknologi daripada sebagai tuannya. Oleh Mumford
(1977) dalam Mangunwijaya (1985), dikatakan semua ini berawal dari transformasi
radikal seluruh kehidupan manusia, yang sebagian besar dipengaruhi oleh
pertemuan antara matematika dan fisika dengan teknologi. Yaitu pergeseran dari
teknik empiris berdasar tradisi ke suatu cara eksperimental, yang berkembang
menjadi bom atom, pesawat supersonik, informasi sibernetik (komputasi),
komunikasi jarak jauh, yang perkembangannya ditempuh dalam waktu relatif
pendek, dari perkembangan teknologi sebelumnya. Hal itu menurut Van Melsen
(1985, 111) terdapat tiga kemungkinan yang menyebabkannya. Pertama,
belum sempurnanya teknologi, atau kedua, teknologi telah menimbulkan
bentuk-bentuk praksis lain yang mengharuskan kita belajar dalam hubungan sosial
yang baru; atau ketiga, disebabkan juga karena lemahnya refleksi
filosofis dan etis atas bentuk-bentuk baru di bidang ilmu pengetahuan dan
praksis beserta implikasinya.
4. Menurut Prayitno
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001),
teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material
yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
5. Menurut Mardikanto
Adalah suatu perilaku produk, informasi dan
praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga
masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat
yang bersangkutan.
B. DAMPAK YANG DITIMBULKAN BAGI KEMAJUAN TEKNOLOGI
Dengan
perkembangan teknologi yang begitu maju, manusia selalu memanfaatkan teknologi
itu untuk membantu mereka untuk
mempermudah pekerjaan mereka. Padahal itu salah karena pemanfaatan teknologi
yang berlebihan sangat merugikan, hal itu terlihat dari banyaknya polusi yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin itu sendiri.
Kita sebagai makhluk yang bisa di
katakan mendekati sempurna sudah sewajarnya kita menggunakan akal pikiran kita untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. Salah satu contoh penyalahgunaan teknologi adalah
seperti pembuatan Bom nuklir, dimana Bom nuklir itu lebih dikenal dengan teknologi pemusnah masal. Semua orang takut
akan kekuatan ledak bom itu, karena berdampak buruk bagi manusia,serta
berdampak buruk juga pada :
1. Bidang Lingkungan
Selain bom nuklir salah satu contoh kecil penyalahgunaan teknologi
adalah banyaknya penebangan hutan yang menggunakan gergaji mesin, mesin itu
juga merupakan salah satu perkembangan teknologi saat ini. Apabila mesin itu digunakan
secara bijak maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita,
efek terbesar yang timbul dari penyalahgunaan teknologi seperti
timbulnya efek rumah kaca,yang membuat bumi atau tempat tinggal kita menjadi
panas karena sinar matahari yang masuk ke bumi terhalangi pantulannya sehingga
panas yang kita rasakan saat ini sangat berbeda.
Efek rumah kaca ditimbulkan oleh adanya polusi udara, penyebabnya tidak
lain adalah asap kendaraan, asap pembuangan pabrik, serta masih banyak lagi
penyebab-penyebab lainnya. Kita sebagai manusia harus mencegah dari dini agar
seperti efek rumah kaca ini bisa teratasi, bagaimana jadinya kalau kehidupan di
bumi kita ini punah karena ulah kita juga,” kan gak lucu”. Jadi mulailah dari
sekarang kita memelihara lingkungan sekitar kita agar kehidupan di bumi ini
akan senantiasa menjadi lebih baik
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan
dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh
manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran akan
adanya penyalahgunaannya oleh orang yang tidak bertanggung jawaab.
Berbicara
tentang dampak dari perkembangan IPTEK, maka kita akan dihadapkan pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek
dalam kehidupan di dunia ini dapat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK, seperti yang kita lihat sekarang ini,
semua orang dalam kehidupannya sehari-hari hampir tidak bisa lepas dari
teknologi, seorang dosen kalau pergi ke kampus tidak lupa membawa, laptop dan
LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP, saat jam istirahat di rumah,
selalu ditemani dengan tayangan Televisi, dan lain sebagainya, kesemuanya itu
hanya sebagian kecil dari pengaruh perkembangan yang ditimbulkan oleh IPTEK.
Sebagai
contoh PSS saat ini mengidentifikasi bahwa penyalahgunaan senjata nuklir,
kimia, biologi dan radiologi serta WMO
lain merupakan salah satu klaster ancaman bersama bagi umat manusia. Padahal
hal tersebut merupakan hasil pemikiran manusia yang genius. Apalagi kalau perkembangan tersebut bersinergi negatif
dengan bahaya terhadap keamanan lain, baik yang bersifat simetrik seperti antar
Negara maupun bahaya asimetrik seperti terorisme dan kejahatan transnasional terorganisasi yang disponsori
oleh “nonstate actors”. Hal tersebut tidak hanya membahayakan Negara
sebagai kesatuan (statecentric), tetapi juga membahayakan keamanan
manusia (human security). (Sofyan Sauri, 2009).
Dengan adanya perkembangan IPTEK manusia
medapatkan berbagai kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
Bahkan saat sekarang ini hampir setiap orang itu tidak bisa terpisah dari
adanya teknologi, setiap orang memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti HP untuk berhubungan dengan orang lain
yang berjauhan. Orang kalau ingin bepergian ke luar negeri tidak lagi
memerlukan waktu yang lama, karena mereka tinggal naik pesawat terbang, dengan
beberapa menit saja mereka sudah sampai di tempat tujuan yang dituju, selain itu
berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga
manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semuanya
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan
tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat daripada menggunakan tenaga
manusia secara manual.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa adanya perkembangan
IPTEK, manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi disisi lain manusia juga harus sadar akan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan oleh adanya
perkembangan IPTEK tersebut, yang akan dapat membahayakan bagi manusia itu
sendiri.
Diantara bidang yang dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK
adalah: bidang pendidikan, bidang informasi dan komunikasi, bidang ekonomi dan
industri, dan bidang politik. Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai dampak
perkembangan IPTEK tersebut, berikut akan dijelaskan mengenai dampak IPTEK
tersebut.
2. Bidang Pendidikan
Menghadapi abad ke-21,
UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty
First Century” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur
hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu:
Learning to know (belajar untuk menguasai. pengetahuan) Learning to do
(belajar untuk menguasai keterampilan), Learning to be (belajar untuk
mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk
hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era
globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu
menguasai dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan
TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke
penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke
“on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer,
internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa
harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space
atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber
teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah
e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning
merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran
dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK
itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape,
transmisi satellite atau computer. (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Robin Paul Ajjelo juga mengemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa
mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer notebook dengan akses internet
tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan,
materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta
perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang
elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone
bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV,
(4) alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti
berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal
ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks,
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut
yang mencakup semua aspek belajar manusia. Sejalan dengan hal tersebut, maka
lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan.
Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi
pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja
ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering
dijumpai adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering
dilakukan oleh guru yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam proses
pembelajaran.
Internet merupakan merupakan salah
satu alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara
dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan
terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih
efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Namun demikian, dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa teknologi itu tidak hanya mendatangkan
manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negative, inilah
yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita lihat
dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan pasilitas
teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat
mendatangkan dampak yang negatif.Beberapa
dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi terkait dengan dunia
pendidikan, yaitu:
2.1 Dampak Positif
1)
Munculnya
media masa khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.seperti jaringan internet,sekolah,lab computer,Dll. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya
sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu
terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru di sekolah, tetapi mereka juga bisa
mengakses materi pelajaran langsung dari internet.
2)
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak,
dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
3)
System
pembelajaran tidak harus melalui dalam tatap muka Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4)
Adanya system pengolahan data hasil penelitian yang
menggunakan pemampatan teknologi. Dulu,
ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti computer,
yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program yang telah
diinstalkan.
5)
Pemenuhan
kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu pengandaan soal ujian. Dengan adanya mesin
photocopy, untuk memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal yang banyak tentu
membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau itu dilakukan dengan
secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi mesin photocopy, semuanya itu
dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
·
Pembelajaran
lebih interaktif ,simulative dan menarik
·
Dapat
menjelaskan sesuatu yang sulit/kompleks
·
Mempercepat
proses yang lama
·
Menghadirkan
peristiwa yang jarang terjadi
·
Menunjukan
peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
2.2 Dampak negatif
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga
akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam
proses pendidikan, antara lain:
1)
Siswa
menjadi malas belajar. Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat
memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini
malah sering membuat siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka
yang menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan
kesenangan semata, seprti main Facebook, Chating, Frienster, dll, yang
kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2)
Terjadi
pelanggaran asusila.
Sering kita dengan
diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila dilakukan oleh
seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tauran antar pelajar,
terjadinya priseks, dll.
3)
Munculnya
media massa,khususnya media elektronik sebagai sumber dan pusat pendidikan yang
dapat disalah gunakan oleh siswa. Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi,
seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main play
station, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang
seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam
belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat
berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi
kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
4)
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru,yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran,sehingga membuat siswa menjadi malas. Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan
mudah dalam proses pembelajaran, ini
terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka
mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat
internet dan mengcopy paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
5)
Kerahasiaan
alat tes/ujian semakin terancam. Selama
ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat
dari penyalahgunaan teknologi, karena
dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah
dapat mengakses informasi dari satu daerah kedaerah lain, inilah yang dilakukan
oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,
sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
6)
Penyalahgunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal, Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk
mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali
tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang hacker,
dengan kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan,
, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke
bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap system keuangan
atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk
dilacak pelakunya.
7)
Adanya
penyalahgunaan system pengolahan data yang menggunakan teknologi. Dengan adanya
pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa,
ini mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan
mengabaikan kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
C. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
DALAM GLOBALISASI
Kehadiran globalisasi
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di
berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai
nasionalisme bangsa. Secara umum globalisasi dapat dikatakan suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Menurut
Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk, Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh
dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas
kebangsaan dan kenegaraan. Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung
melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan
dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit
sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala
dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan
teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi
terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat
disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara
pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi
yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan
kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih
dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan
dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini dikenal asas
“kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup berimbang yang
dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain. Namun perlu diingat, pengaruh
globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi
dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang
dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan,
akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya
dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang
mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu
singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil
perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan
data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis
data (database), dan masih banyak lagi. Sedangkan pengaruh negatif yang bisa
muncul karena adanya TIK, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya
pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan
banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah
dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Pada
hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang ditujukan untuk
membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pada
saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk mengatasi berbagai persoalan
pelik yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya membantu dan mempermudah
manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya masyarakat yang
sudah tertanam sebelumnya. Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan
perilaku bagi masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran,
keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll ) yang berpengaruh sebagai
kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat
dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap
berbagai gejala dan peristiwa kehidupan. Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi
nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat
tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus
selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat,
sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu
dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan
efek negatif dapat lebih diminimalkan. -.Adapun dampak pengaruh perkembangan
teknologi terhadap anak- anak,yaitu :
ASPEK-ASPEK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN:
1. Pertumbuhan
fisik. Pertumbuhan fisik menggambarkan perubahan dalam penampilan fisik. Proses
pertumbuhan telah dimulai sejak masa sebelum lahir sampai sesudah lahir.
Pertumbuhan sebelum lahir merupakan pertumbuhan janin yaitu sejak terjadinya
proses pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran dimana kematangan biologis
dan jaringan syarat" telah mampu berfungsi secara mandiri. Pertumbuhan
setelah lahir merupakan proses lanjutan dari pertumbuhan sebelum lahir sampai
dengan tercapainya bentuk fisik yang ideal Pertumbuhan fisik dan perkembangan
fungsi biologis setiap individu mempunyai pola dan urutan yang teratur dan akan
diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan perkembangan sosial.
2. Perkembangan
kemampuan intelektual atau kognitif Intelektual atau kemampuan berpikir
berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak, karena berpikir pada
dasarnya menunjukkan fungsi otak.
3. Perkembangan
bahasa Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi . Untuk dapat berkomunikasi
dengan orang lain individu harus bisa menguasai dua fungsi yang berbeda yaitu
kemampuan menangkap maksud yang ingin dikomunikasikan orang lain dan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti
oleh orang lain.
Komunikasi dapat
dilakukan dalam setiap bentuk bahasa : tulis, lisan, isyarat, ungkapan musik,
artistic dan sebagainya, tetapi dalam banyak hal bahasa lisan merupakan alat
komunikasi yang paling efisien. Perkembangan bahasa berkaitan erat dengan
kematangan syaraf dan alat bicara serta Hngkungannya. Dimulai pada masa bayi
belajar mengucapkan kata-kata, membangun kosa kata dan membuat kalimat, makin
bertambah usia akan makin terampil bicara dan seinng dengan perkembangan
intelektualnya individu akan mampu meningkatkan pengertian dan pemahaman isi
pembicaraan.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA,YAITU :
1. Umur.
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah
pengalaman dan meningkat kebuiuhannya. Bahasa akan berkembang sejalan dengan
pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.
2. Kondisi
lingkungan. Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang
cukup besar dalam berbahasa. Lingkungan yang peduli dan penuh kasih sayang akan
memacu perketnbangan bahasa dengan baik
3. Kecerdasan
anak. Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan dan mengenal
tanda-tanda memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang
berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
4. Status
sosial ekonomi keluarga. Keluarga yang berstatus ekonomi baik akan lebih mampu
menyediakan fasilitas yang baik untuk merangsang perkembangan bahasa anak.
5. Kondisi
fisik. Kondisi yang dimaksud adalah kesehatan anak. Kondisi cacat pada
organ-organ yang berhubungan dengan kemampuan berbicara akan mengganggu
perkembangan bahasanya.
Perkembangan
teknologi di Era sekarang ini sangat pesat. Berbagai kemajuan teknologi dapat
kita peroleh dengan mudahnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan
teknologi itu komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat
atau sarana, salah satunya alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini
adalah internet, handphone, facebook, twitter dan lain-lain.Memang sangat bagus
bagi para remaja, karena bisa menambah wawasan, di internet, kita dapat dengan
mudah menemukan informasi-informasi yang penting diketahui oleh pembaca. Inilah
yang menyajikan kepada kita kekuatan daya imajinasi dan teknologi komunikasi
yang memungkinkan tersebarnya informasi dalam kualitas yang hampir sempurna
dalam waktu yang sangat cepat. Twitter dan facebook juga tidak kalah
saingnya dengan internet, karena di twitter dan facebook para siswabisa bergaul
dengan orang lain, meskipun mereka tidak tahu siapa yang diajak berkenalan,
karena itu hanya terjadi didunia maya. Twitter dan facebook sudah menjadi trend
dikalangan remaja, tidak hanya dikalangan siswasaja yang mempunyai facebook dan
twitter, anak-anak dan orang tuapun mempunyai twitter dan facebook. Terlalu
banyaknya peminat atau pengguna facebook dan twitter, banyak sekali orang-orang
yang membuka warnet, tetapi tidak hanya lewat warnet saja, kitapun dengan mudah
bisa membuka twitter dan facebook di handphone. Dan terlalu banyaknya pengguna
twitter dan facebook, para siswasekarang jarang sekali yang membuka internet,
padahal di internet kita bisa banyak menemui informasi-informasi yang penting
dan bermakna yang belum pernah kita ketahui, diantaranya informasi di bidang
pendidikan yang memuat tentang pelajaran-pelajaran sehari-hari
disekolah,misalnya tentang rumus-rumus matematika, fisika dan kimia dan juga
latihan soal-soal. Karena banyak sekali para siswapengguna jaringan teknologi
informasi ( internet ). Tidak mengakses suatu hal yang sewajarnya, mereka telah
memanfaatkan dengan menyalah gunakan kecanggihan teknologi dengan mengakses
galeri-galeri yang bernuansa pornografi, yang semuanya itu sangat tidak wajar
bagi para pengguna khususnya para siswauntuk memanfaatkan dengan menyaksikan
tayangan-tayangan budaya asing yang tidak normatif. Membuka situs-situs video
porno, gambar porno tidak sesuai dengan hal yang dibutuhkan dibidang
pendidikan. Padahal hal seperti ini bisa membahayakan seorang pelajar, karena
diantara mereka ada yang mencoba melakukan hubungan seks tanpa ada ikatan
pernikahan dan juga hubungan seks bisa juga menimbulkan penyakit seperti HIV atau Aids. Karena kita tidak tahu, pasangan yang diajak hubungan seks
mempunyai penyakit yang mematikan itu apa tidak. Hal ini membuat para orang tua
dan guru prihatin sekaligus khawatir akan perkembangan moral mereka. Masa
siswaadalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu siswatersebut
melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila siswagagal dalam
mengembangkan rasa identitasnya, maka siswaakan kehilangan arah. Memang
kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagi informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia kini telah dapat
langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi ( Globalisasi ). Pada hakikatnya,
kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat
kita hindari, dikarenakan saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi
yang telah mempengaruhi gaya hidup dan pola piker masyarakat, terutama di
kalangan remaja. Memang pengaruh kemajuan teknologi zaman dahulu dan di zaman
sekarang berbeda, di zaman dahulu teknologi belum secanngih di era zaman
sekarang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai
definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh kemajuan teknologi bagi kehidupan,Yaitu:
1. Bahwa
teknologi itu sama dengan sebuah pisau yang bisa membawa manusia ke dua arah
yang berbeda, yang pertama bisa membawa manusia ke jalan yang baik dengan
segala kecanggihan yang dimiliki membuat manusia mendapat kemudahan disegala
bidang dalam bentuk positif.
2. Bisa
membawa manusia ke dalam kesengsaraan yang disebabkan oleh pengalahgunaan
kemajuan teknologi itu sendiri dalam bentuk negative.
3.
Kemajuan
teknologi itu bisa berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif,
tergantung kearah mana kita menjalankannya.
4.
Dalam
hal teknologi merupakan benda netral,yang membuat teknologi menjadi hal yg
positif dan negatif adalah pembawaan baik buruknya seorang user (pengguna) tersebut.
B.
SARAN
1.
Tidak
dipungkiri bahwa teknologi setiap tahun akan semakin maju,kita sebagai pengguna
teknologi haruslah mampu beradaptasi dengan kemajuan semua ini,tetapi tidak
lupa untuk memagari diri dari hal negatif yang diakibatkan dari kemajuan teknolgi
tersebut.
2.
Diharapkan
tidak harus terpaku menghadapi aktifitas sehari-hari dengan teknologi,karena
akan mengakibatkan kesenjangan social pengguna.
DAFTAR
PUSTAKA
Kompasiana,
2009. Teknologi dan Pendidikan, http://kompasiana.com/15558 diakses pada tanggal 15 Mei 2012
pukul 15:00.
http://yudakuyudz.wordpress.com/2008/03/19/dampak-positif-dan-negatif-akibat-perkembangan-teknologi-internet/diakses pada tanggal 15 mei 2012 pukul 15:00.
Anugerahbumi,
2009. Dampak Kemajuan Teknologi Informasi Bagi Bangsa Indonesia http://anugrahbumi.wordpress.com/2009/10/09/dampak-kemajuan-teknologi-informasi-bagi-bangsa-indonesia/
diakses pada tanggal 15 Mei 2012 pada pukul 15:00.
Mohon maaf kalau tatanan makalah nya berantakan, karena makalah ini saya membuat dari word lalu di copy paste ke blog. semoga secara garis besar makalah ini berguna bagi teman-teman yang membaca.
Tulis dikotak komentar jika ada pertanyaan, kritik dan saran.
Izin sedot gan
ReplyDelete