II
. Prinsip Umum Mengenal Besaran Satuan dan Simbol
Disini saya akan membahas lanjutan penjelasan tentang Satuan Internasional
(SI), yang mana pada awal jumpa saya telah membahas tentang “ Aturan
Pemakaian Satuan SI dan Pemulihan Perkalian Desimal Dari Satuan SI “.
Sekarang saya akan memberikan/membahas “ Prinsip
Umum Mengenai Besaran Satuan Dan Simbol ” . ok langsung saja kita ke pembahasan.
1. BESARAN DAN SATUAN
Besaran Fisis, satuan dan nilai bilangan. Untuk besaran
fisis merupakan konsep yang dipakai untuk menggambarkan fenomena fisis secara
kualitatif dan kuantitatif. Besaran-besaran ini dapat diklasifikasikan kedalam
kategori-kategori, setiap kategori berisi hanya besaran-besaran yang dapat
dibandingkan. Bila suatu besaran dalam kategori semacam itu dipilih sebagai
besaran patokan, yang disebut satuan, semua besaran yang lain dalam kategori
ini dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari satuan ini dengan suatu angka,
yang disebut sebagai nilai bilangan dari besaran tersebut. Untuk suatu besaran
yang dilukiskan dengan lambing A, hubungan ini dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan:
Baca dan simak juga Besaran Vektor Pada Materi Fisika
A
= A . [A]
Dimana [A] disini melambangkan satuan yang dipilih
untuk besaran A, dan {A} melambangkan nilai bilangan dari besaran A bila
dinyatakan dalam satuan [A].
Untuk besaran vector dan tensor, besar
komponen-komponen dapat dinyatakan seperti dilukiskan diatas. Bila besaran A
dinyatakan dengan satuan lain, misalnya :
[A]’ yang besarnya k kali [A] jadi [A]’ = k[A], maka
bilangan yang baru untuk besaran A ini adalah {A}’ menjadi kali {A}’ = {A}/k.
Hasil kali {A}. [A] sama dengan hasil kali {A}’. [A], jadi
dengan demikian besaran A sendiri tidak tergantung pemilihan satuan.
Contoh :
Panjang gelombang dari suatu garis sodium kuning adalah :
λ = 58696 Ȧ
Dengan mengubah satuan [λ] dari ȧngstrom menjadi meter (yang
besarnya 1010 lebih besar), maka :
λ = 5896 Ȧ = 5896 x ( 10-10 m)
= ( 5896 x
10-10 ) m
Nilai bilangan { λ} dari besaran λ
adalah 5896 bila dinyatakan dalam satuan ȧngstrom dan 5896 x 1010 bila
dinyatakan dalam satuan meter.
Nilai bilangan untuk suatu besaran dengan satuan
tertentu dapat dituliskan dengan lambing besaran tersebut dalam kurung kurawal
dengan memakai indeks lambang satuan.
Tetapi kurung kurawal sebetulnya dapat dihilangkan
untuk penulisan ini, yaitu dengan menuliskan lambang besaran dengan indeks
satuan. Seiring juga dituliskan untuk maksud ini, penulisan nilai bilangan
secara eksplisit, sebagai hasil bagi dari besaran dibagi satuan. Ini terutama dipakai
dalam tabel-tabel atau untuk koordinat suatu grafik.
Contoh :
{λ}Ȧ = 5896
λ
Ȧ= 5896
λ/Ȧ = 5896
2.
BESARAN
DAN PERSAMAAN
2.1 Operasi
Matematika Terhadap Besaran
Besaran fisis yang termasuk dalam
satu kategori yang sama, dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
Besaran fisis dapat dikaitkan atau
dibagi satu terhadap yang lain menurut aturan ilmu hitung. Hasil kali kedua
besaran A dan B memenuhi persamaan:
AB = {A}.{B} . [A] [B]
Contoh:
Kecepatan v suatu partikel dalam
gerak yang beraturan.
v = s/t
dimana l adalah jarak dalam
interval waktu t. Bila jarak s = 6 cm dan interval waktu t = 2 min, maka
kecepatan
v = s/t = 6 cm / 2 min = 3 cm / min
Suatu argument yang berbentuk
exponensial, logaritma atau fungsi trigonometri haruslah angka, nilai bilangan
atau kombinasi, dan besaran yang tidak berdimensi.
exp W/kT, sn P/atm, sin (2п s/t)
Untuk mempertajam pemahaman baca dan simak juga penjelasan Pengertian Besaran Skalar Dalam Fisika
Lumayan mumet saya kalau berhadapan sama fisika but artikelnya cukup bagus
ReplyDeletemampir dimari om http://defaris-berbagiilmu.blogspot.com/
ok
DeleteIa bg. terima kasih kunjungan nya. (y)
ReplyDelete